Translate

Senin, 16 Maret 2015

Balada Cinta Perempuan Bermata Senja



1/
Perempuan bergaun merah muda itu, pastilah kau Riana
Aku masih ingat
Langkah-langkah kakimu yang cepat
Bersiteru dengan keringat yang membanjir di dahimu

2/
Dan tujuanmu kali ini,
Pastilah kantor pos itu Riana
Sebuah gedung peninggalan Belanda yang masih berdiri dengan kokoh
Di tengah kota Jogja
Di titik Nol kilometer yang dahulu selalu kita jadikan tempat nongkrong selepas senja

3/
Riana,,,,
Kau  perempuan bermata paling terang yang masih kutunggu
Walau tahun demi tahun yang kuterima hanya penolakanmu
Namun kau masih kupuja
Di atas segala yang ku punya, kaulah satu-satunya yang bertahta
Dan besarnya cintaku padamu Riana,,,,
Tak mampu diurai dengan seribu kata-kata

4/
Tapi bukankah masa muda telah tertinggal jauh dibelakang?
Rayuan dari puisi kahlil Gibran pun telah mengambang
Namun mengapa kau masih tetap bersetia pada ketiadaan?
Dan memilih mengabaikan sepeti mahar yang kupersiapkan?
Ah Riana, kau hujan bulan Juni yang membawa kelam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar